Selasa, 21 Juni 2011

Runtuhnya pemerintahan islam di Andalusia


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pusat kekuasaan Islam adalah Spanyol Selatan atau Andulusia. Nama Andalusia berasal dari          istilah Al-Andalus yang digunakan oleh orang Arab, berasal dari orang-orang Vandal yang telah menetap di wilayah ini. Stabilitas pada Muslim Spanyol terwujud pada pembentukan Bani Umayyah Andalusia, yang berlangsung tahun 756 hingga 1031.Yang berjasa adalah Amir Abd al-Rahman, yang mampu menyatukan berbagai kelompok-kelompok Muslim yang telahmenaklukka Spanyol untuk bersama-sama menguasainya.                                           Pada tahun 711 pasukan Muslim datang ke Spanyol dan dalam tujuh tahun menaklukkan Semenanjung Iberia.Ini lalu menjadi salah satu peradaban Islam yang besar; mencapai puncaknya pada Khalifah Umayyah Cordoba pada abad ke-10.Kekuasaan Muslim menurun setelah itu dan berakhir pada tahun 1492 ketika Granada ditaklukkan.Jantung kekuasaan Islam adalah Spanyol Spanyol atau Andulusia. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu: Sejarah Perkembangan Islam di Spanyol
B.Masalah
1.Apa saja faktor yang menyebabkan runtuhnyan Pemerintahan Islam di Andalusia ?
2.Bagaimana kisah akhir dari kekuasaan islam di Andalusia ?
C.Tujuan
1.Memahami Faktor runtuhnya Pemerintahan islam di Andalusia
2.Memahami kisah akhir dari kekuasaan islam di Andalusia

BAB II
PEMBAHASAN
A.Faktor yang menyababkan runtuhnya pemerintahan islam di Andalusia
            Ada beberapa hal yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan islam di andalusia di antaranya adalah faktor intern (dalam) dan ekstern (luar),
a. Faktor dari dalam (intern)
1. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan
              Dalam hal ini menyebabkan terjadinya persaingan tidak sehat di antara kalangan keluarga istana. Yaitu perebutan kekuasaan di antara ahli waris. Dan Ketika kekhalifahan Hisyam ibn Hakam, timbulnya perselisihan di kalangan pejabat tinggi Negara dan orang istana, sehingga terpecah menjadi dua kelompok; kelompok militer yang didominasi oleh Slav dan kelompok sipil dengan tokohnya al-Hajib al-Mansur yang didukung oleh menterinya.
                Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa kekhalifahan sebaiknya diserahkan kepada pamannya Hisyam, al-Mughirah ibn Abdurrahman al-Natsir. Sementara kelompok sipil mengharapkan kekhalifahan dipegang oleh Hisyam, agar kendali pemerintahan tetap dipegangn oleh para penguasa bersama khalifah Hisyam kecil itu. Dari perdebatan tersebut menyebabkan terbunuhnya al-Mughirah yang diduga pembunuhnya dari pihak sipil.
Granada yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinan dan Isabella, di antaranya juga disebabkan permasalahan ini. Dari perselisihan tersebut memberikan peluang bagi mereka untuk melancarkan serangan mereka.
2. Tidak adanya ideologi pemersatu
                Dengan ini terjadi konflik politik, sehingga timbulnya kelompok oposisi. Persaingan terjadi antara Arab Utara dengan Arab Selatan, di samping itu pula timbulnya kerajaan kecil (Muluk al-Thawaif), mengakibatkan terjadi pemberontakan dimana-mana dan pengacauan politik. Kelompok tersebut mengadakan pemberontakan yang berdampak bagi stabilitas politik kekuasaan islam di Spanyol.
                Kalau di tempat-tempat lain para muallaf diperlakukan sebagai orang Islam yang sederajat, di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Setidak-tidaknya sampai abad ke-10 M, mereka masih memberi istilah 'ibad dan muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan.
3. Para penguasa islam cukup puas dengan menerima upeti dan tidak melakukan islamisasi secara sempurna
                Tidak hanya itu dilakukan pemerintahan tersebut akan tetapi ketika melakukan islamisasi membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat kebiasaan orang nasrani.
Akibatnya dengan kehadiran bangsa Arab menimbulkan rasa iri dan membangkitkan rasa kebangsaan bangsa spanyol yang Kristen. Berbagai usaha yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab itu, untuk berupaya semaksimal mungkin untuk mengadu domba sesama muslim.
b. Faktor dari luar (ekstern)
1. Timbulnya semangat orang-orang Eropa untuk menguasai kembali Andalusia
                Hal ini merupakan keinginan bangsa Eropa yang sudah lama terpendam, mereka ingin merebut kembali tanah air mereka dari tangan penguasa muslim. akan tetapi keinginan mereka masih belum terlaksana, karena islam pada waktu itu mempunyai kekuatan besar. Ketika kekuatan islam melemah, ini merupakan kesempatan emas bagi sekelompok komunitas yang tidak senang dengan kedatangan islam. Beberapa daerah belum dikuasai Islam
                 Penyebab keruntuhan dan kehancuran kekuasaan islam di Andalusia disebabkan ada beberapa daerah yang belum diduduki sepenuhnya waktu ekspansi islam seperti daerah Galicia. Daerah tersebut menjadi pusat Kristen. Yang kemudian berdirinya kerajaan Castile dan Aragon yang menjadi basisnya Kristen untuk menyerang kaum muslim dalam rangka menguasai wilayah kekuasaannya.
                 Daerah tersebut dijadikan benteng pertahanan, pelatihan dan sekolah siasat yang dipersiapkan untuk perlawanan dikemudian hari, dan dari benteng tersebut dikomando upaya untuk memecahkan belah persatuan dan kesatuan umat islam, bahkan sering menyerang saat ada kesempatan.
2. Konflik Islam dengan Kristen
                 Dalam pertempuran tersebut Ferdianan dan Isabella melibatkan diri bersama 5.000 peronil dengan mendengungkan perang suci.
Serangan ini dipelopori oleh raja Ferdinan dari Arogon dan Isabela dari Castila. Akibat konflik itu runtuhnya benteng Al-Hambra yang direbut oleh kristen. Dengan kemenangan mereka itu dari pihak Kristen merayakan kekalahan islam terakhir di spanyol, sebuah Hyne rasa syukur yang dinyanyikan di Cathedral St. Paul di London.
Granada saat itu semasa dinasti Nasr, yang dipimpin oleh Maula Ali Abi al-Hasan yang merasa cemas dengan kombinasi antara kerajaan Castile dan Aragon.
Sehingga terjadilah perang dingin dengan kaum Nasrani.
al-Hasan sendiri wafat, diracun oleh anaknya, Abdullah dan kekuasaan dipegang saudaranya, al-Zaghlul (al-Zaghal)
                Jatuhnya Granada ketangan Kristen, pendeta Kristen memberikan pilihan kepada umat muslim dan Yahudi, yakni pindah agama atau tinggal di wilayah itu. Dengan demikian “salib telah menyingkirkan bulan sabit”. Artinya adalah kekuasaan islam telah dikalahkan oleh kekuasan Kristen.
3. Kesulitan ekonomi
                Masa-masa runtuhnya islam ini, disebabkan para penguasa lebih mementingkan pembangunan, sehingga lalai membinaan perekonominan. Di samping itu pula diakibatkan oleh etnis-etnis non –Arab sering menjadi perusak dan menggrogoti perdamaian, sehingga mempengaruhi terhadap kondisi perekonomian.
                 Akibat dari pembangunan bidang fisik untuk keindahan kota dan peningkatan ilmu pengetahuan yang terlalu serius telah melalaikan pembangunan bidang perekonomian yang menjadi pendukung perekonomian persatuan dan kesatuan. Akibatnya perekonomian yang lemah itu, juga menyebabkan kondisi politik dan militer tak menentu.
B.Akhir Kekuasaan islam di Andalusia
                Pada pertengahan abab ke – 11 Posisi non-Muslim di Spanyol memburuk secara substansial, ketika para penguasa lebih ketat dan Islam datang di bawah tekanan besar dari luar.Orang Kristen tidak diizinkan memiliki rumah lebih tinggi daripada umat Islam, tidak boleh mempekerjakan pelayan Muslim, dan harus memberi jalan kepada umat Islam di jalanan.Orang Kristen tidak boleh menampilkan simbol-simbol iman mereka di luar, bahkan tidak boleh membawa Alkitab. Ada penganiayaan dan eksekusi. Salah satu peristiwa terkenal adalah pembunuhan terencana di Granada pada tahun 1066, dan ini diikuti dengan kekerasan dan diskriminasi lebih lanjut di mana kerajaan Islam itu sendiri berada di bawah tekanan. Bersamaan dengan mundurnya kerajaan Islam, dan lebih banyak wilayah yang diambil alih kembali oleh penguasa Kristen, orang Muslim di daerah Kristen menemukan diri mereka menghadapi tekanan-tekanan yang sama dengan yang sebelumnya mereka telah lakukan terhadap orang lain. Namun, secara keseluruhan, banyak kelompok agama minoritas akan menjadi lebih buruk setelah Islam digantikan di Spanyol oleh Kristen. Ada juga budaya aliansi, terutama dalam arsitektur - 12 singa di istana Al-Hambra adalah pengaruh Kristen.
Masjid di Cordoba, sekarang diubah menjadi katedral masih, agak ironis, yang dikenal sebagai La Mezquita atau secara harfiah, masjid. Masjid ini dibangun pada akhir abad ke-8 oleh pangeran Ummayyad Abd Al-Rahman bin Muawiyah. Di bawah pemerintahan Abdul Rahman III (r. 912-961) Islam Spanyol mencapai kekuasaan terbesarnya, setiap Mei, kampanye diluncurkan menuju perbatasan Kristen, ini juga merupakan puncak budaya peradaban Islam di Spanyol.
Runtuhnya kekuasaan Islam di Spanyol adalah karena tidak hanya meningkatkan agresi dari negara-negara Kristen, tapi juga melahirkan perpecahan di antara para penguasa muslim. Bencana itu datang baik dari pusat dan ekstremitas. Pada awal abad ke-11, kekhalifahan Islam satu-satunya telah hancur menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Pusat Islam besar pertama yang jatuh ke tangan Kristen adalah Toledo pada tahun 1085. Kaum muslimin membalas dengan pasukan dari Afrika di bawah Jenderal Yusuf bin Tasyfin yang mengalahkan orang-orang Kristen secara meyakinkan pada 1086, dan 1102 telah merebut kembali sebagian besar dari Andalusia. Secara umum mampu menyatukan kembali banyak Muslim Spanyol.
Itu tidak bertahan lama. Yusuf meninggal pada 1106, dan, salah satu sejarawan mengatakan, para “penguasa negara-negara Muslim mulai saling jagal satu sama lain lagi”.
Pemberontakan internal pada 1144 dan 1145 kemudian menghancurkan persatuan Islam, dan walaupun sesekali berhasil secara militer, dominasi Islam Spanyol itu berakhir untuk selamanya. Kaum muslimin akhirnya kehilangan semua kekuasaannya di Spanyol pada 1492. Oleh penguasa Kristen 1502 mengeluarkan perintah mengharuskan semua umat Islam masuk agama Kristen, dan ketika ini tidak berhasil, mereka memaksakan pembatasan brutal kepada Muslim Spanyol yang masih tersisa.






BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
               Demikian dua faktor yang mempengaruhi runtuhnya pemerintahan islam di andalusia yang dapat kami paparkan, bahwasanya konflik internal yang berujung perebutan kekuasaan terjadi di antara para pemimpin muslim. Umat Islam menjadi lemah. Akhirnya, Raja Ferninand dan isterinya Ratu Isabella berhasil menaklukkan kekuasaan Islam setelah Granada, benteng terakhir kaum muslimin di Andalusia, jatuh ke tangan bangsa Eropa yang kafir. Daulah Umayyah II juga mengalami keruntuhan akibat perebutan kekuasaan.
Meskipun penyebab terburuknya adalah serangan kaum Kristen, namun kondisi umat.Islam di Andalusia saat itu sedang melemah sedangkan kondisi umat Kristen berada dalam kemajuan yang pesat. Dan Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks.
Tapi pada abad ke – 10 M dunia Islam mulai menampakkan tanda-tanda kemunduran, begitu juga peradabannya. Kemunduran itu terjadi setapak demi setapak, sehingga pada pertengahan abad ke – 12 M, tibalah saatnya masa keruntuhan Islam                                        Mengakhirnya makalah ini kami tutup dengan sebuah ungkapan seorang sejarawan ia menyatakan “ orang muslim yang menyinari bangsa Goth di Spanyol selama berabad-abad yang membawa kemajuan yang luar biasa, kini tenggelam dalam kegelapan setelah mereka  mengusir islam secara total, bagaikan angsa yang selama ini menelorkan emas, dibunuh, maka berhenti telor emas. Yang dimaksud adalah kejayaan, kemajuan, peradaban, dan pembangaunan moril dan materiIslam memberi status eropa yang gelap menjadi maju, setelah islam lenyap bersama itu kemajuan dan pencerahan tenggelam pula dalam kegelapan”.



1 komentar: